Selasa, 16 Februari 2016

 Sumber : www.ESDM.go.id
JAKARTA - PT PLN (Persero) kembali menurunkan tarif tenaga listrik untuk 12 golongan pelanggan yang sudah tidak disubsidi untuk februari ini. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi sektor bisnis dan industri serta rumah tangga.Penurunan ini diharapkan membantu mengurangi beban finasial sektor penggerak perekonomian.

Tarif listrik di tegangan rendah (TR), turun dari Rp 1.409,16/kWh pada Januari 2016 menjadi Rp 1.392,12/kWh pada Februari 2016. Pelanggan yang termasuk golongan tarif ini yaitu :
  • Rumah Tangga R-1 daya 1300 Volt Ampere (VA)
  • ?Rumah Tangga R-1 daya 2200 (VA)
  • ?Rumah Tangga R-2 daya 3500 VA sampai dengan 5.500 VA
  • Rumah Tangga R-3 daya 6600 VA ke atas
  • ?Bisnis B-2 daya 6600VA sampai dengan 200 kilo Volt Ampere (kVA)
  • ?Kantor Pemerintah P-1 daya 6600 VA sampai dengan 200 kVA
  • ?Penerangan Jalan Umum P-3
Tarif listrik di tegangan menengah (TM), turun dari Rp 1.083,92/kWh menjadi Rp 1.070,82/kWh. Pelanggan yang termasuk golongan tegangan menengah adalah:
  • Bisnis B-3  daya di atas 200 kVA
  • ?Industri I-3 daya diatas 200 kVA
  • Kantor Pemerintah P-2 daya di atas 200 kVA.
Tarif listrik di tegangan tinggi (TT), tarif listriknya turun dari Rp 970,35/kWh menjadi Rp 958,62/kWh. Pelanggan yang termasuk golongan tegangan tinggi  adalah Industri I-4 daya 30.000 kVA ke atas.

Tarif listrik untuk pelanggan golongan L tarif listriknya turun dari Rp 1.592,70 /kWh menjadi Rp 1.573,44/kWh.

Menurut Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, faktor kuat yang mempengaruhi penurunan tarif listrik Februari 2016 adalah penurunan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Desember 2015 menjadi US$ 35,47 per barel dari sebelumnya US$ 41,44 per barel.

"Jadi meskipun di Bulan desember terjadi pelemahan nilai tukar uang rupiah dan kenaikan inflasi, namun turunnya harga minyak dunia secara signifikant pada bulan Desember, secara rata-rata mengakibatkan terjadi penurunan Tarif Tenaga Listrik" pungkas Benny Marbun.

parameter lain pembentuk tarif listrik yakni, kurs dolar Amerika Serikat (AS), untuk bulan desember mengalami kenaikan dari Rp 13.673 per US$ menjadi Rp 13.855 per US$ dan inflasi naik dari 0,21 persen ke 0,96 persen. (SF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar